PENGIJAZAHAN TENAGA DALAM ILMU LADUNI SUNAN KALIJOGO ( TDILSK )


tduntukblog

Assalamu alaikum

sudah saatnya anda mengamankan diri dari banyaknya kejahatan yang terjadi di dunia nyata,terutama aksi kriminalitas yang selalu mengintai di jalan,

amankan diri anda menggunakan TENAGA DALAM LADUNI SUNAN KALIJAGA

Manfaat tenaga dalam ini adalah:

proteksi diri dari kejahatan,bikin orang yang menyerang kepada anda langsung kaku,ringan tidak bisa bergerak tubuhnya bisa diputer puter , bisa dibuat pingsan,lemes,kaku dan tak bertenaga sesuai kemauan anda,bisa ngosongin tenaga lawan yang menyerang anda,dan jantungnya bisa dibikin berhenti,awas hati hati menggunakan tenaga dalam ini,karena harus bijaksana dalam menggunakannya.

Tingkat biasa Mahar Rp.850.000

Tingkat guru mahar Rp.2.000.000 ( bisa dijarkan ke orang lain ) disertai cara pengisiannya.

Jika minat silahkan hubungi :

MBAH ARIFYANTO

085731493248

SELAMAT MEMPERINGATI HARI KESYAHIDAN IMAM HUSAIN 10 MUHAROM 1440 H


41809268_1676176129177801_8916394480643342336_n

ASSALAMU ALAIKUM

KULLU YAUMIN ASYURO WAKULLU ARDIN KARBALA

( SETIAP HARI ADALAH BULAN SURO DAN SETIAP JENGKAL ADALAH TANAH KARBALA)

 

42351649_2258677534365300_7930389204888977408_n

” JANJI 5 MANUSIA SUCI (Ahlul Kisa’) “

*Pada suatu ketika berkumpul Rasul Saww, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husein, Fatimah Al-Zahra’ As. bertanya pada ayahnya Saww ;*

*_Wahai Ayah, dizaman apakah anakku Husein akan terbunuh…?_*

*Rasul Saww menjawab ;*

*_Dizaman yang sudah tidak ada lagi aku, kau, ayahnya Ali dan saudaranya Hasan,_*

*Fatimah As.bertanya lagi ;*

*_Wahai Ayah, lalu siapa yang akan mengubur dan menangisinya…?_*

*Bersabda Rasul Saww ;*

*_Telah memberi kabar kepadaku Jibril dari Allah SWT bahwa telah diciptakan bagi Husein penolong dan pencinta yang akan menguburkannya, dan mereka akan selalu memperingati kematiannya dan menangisinya._*

*Fatimah As. bertanya lagi ;*

*_Wahai Ayah, apa balasan pada para penolong dan pencinta Husein dari sisi ayah.?_*

*Rasul Saww bersabda ;*

*_Demi Allah aku tidak akan masuk ke Sorga kecuali bersama mereka._*

*Fatimah As.memandang suaminya, lalu bertanya ;*

*_Dari sismu Wahai Ali…?,_*

*_Aku kelak yang akan menegukkan minuman pada mereka dari Telaga Haudh (jawab Imam Ali As.)._*

*Lalu Fatimah As. memalingkan mukanya ke Imam Hasan As. dan bertanya ;*

*_Dari sisimu Wahai Hasanku…?_*

*_Aku yang akan memimpin mereka dalam perjalanannya di Sirath (jawab Imam Hasan As.)_*

*_Dan dari sisimu Wahai Huseinku…?,_*

*_Aku…?, Siapa yang datang menziarahiku maka aku akan menziarahinya (di Mahsyar)._*

*Lalu Fatmah As. berkata ;*

*_Aku akan mendatangi mereka untuk memberi syafaat dihari Kiamat._*
————————
*Ya Allah…, Jadikan kami dan keluarga kami pengikut pecinta Nabi Muhammad saw dan keluarganya.Amin Ya Rabbalalamin.

 

PUISI IMAM SYAFI’I (r.a) UNTUK SAYYIDINA IMAM HUSAIN (a.s) | ASYURO – 10 Muharram

 

16945_101839863179178_100000594955064_45844_4729973_n1

Hatiku mengeluh, karena hati manusia sedang merana…

Kantuk tak lagi datang, susah tidur membuatku pusing…

Wahai siapa yang akan menyampaikan pesanku kepada al-Husain…?

Yang dibantai meski tak berdosa…

Bajunya seakan-akan dicelup basah dengan warna merah…

Kini bahkan pedang pun meratap, dan tombak menjerit…

Dan kuda yang kemarin meringkik, kini meratap duka…

Bumi berguncang karena tragedi yang menimpa keluarga Muhammad…

Demi mereka, gunung-gunung yang kukuh niscaya akan meleleh…

Benda-benda langit berguguran, bintang-bintang gemetaran…

Wahai cadur-cadur dirobek, demikian juga hati…!

Orang-orang yang bershalawat untuk dia yang diutus dari kalangan Bani Hasyim…

Mereka juga yang memerangi anak-cucunya…

Duhai alangkah anehnya…!

Jika aku dianggap berdosa karena cinta kepada keluarga Muhammad,..

Maka aku tak akan bertaubat dari dosaku itu…

[Kitab Diiwan al-Imam assyafii ra, at-Thab’ah Daarul-Kitaab al-’Arobiyyi, Beiruut- Lebanon, Syair ke 15, halaman : 48]

 

KISAH NABI ISA A.S  DI KARBALA

 

The king of Karbala by HOOREIN

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yg berkata, “Aku bersama Amirul Mukminin Ali as menuju ke Shiffin dan sampailah kami di tempat yg bernama Nainawa (Karbala).”

Kemudian Ali as berkata kepadaku, “Wahai Ibnu Abbas, tempat dan tanah ini adalah tanah yg pernah dicium oleh Nabi Isa bin Maryam as. Ketika itu Isa as dan Hawariyun dalam perjalanannya sampai di Karbala dan Isa as terhenti di tanah ini dan mulai dengan menangis tersedu-sedu yg membuat kaum Hawariyun terheran-heran.”

Hawariyun bertanya, “Wahai Ruhullah as, apa yg menyebabkan engkau menangis?”

Nabi Isa as berkata, “Apakah kalian tidak tau tanah apa ini?”

Mereka berkata, “Kami tidak tau ya Ruhullah.”

Nabi Isa as berkata, “Ini adalah Karbala tempat terbantainya ‘Farkhurrasul Ahmad’ kebanggaan penutup para Nabi Ahmad Rasulullah saww, serta kebanggaan Thahirah al-Batul Fathimah Zahra as yang memiliki kesucian seperti bundaku Maryam. Tanah ini kelak akan harum semerbak seharum misk, karena akan menjadi persemayaman terakhir Sayidus Syuhada.

Tanah ini berkata kepadaku, bahwa ia sangat merindukan waktu menjadi persemayaman terakhir putra Ahmad Al-Musthafa Abu abdillah Al-Husain as.
Kemudian Nabi Isa as mencium tanah tersebut, kemudian berkata Mengeringlah (menjadi gumpalan bebatuan) dan berdoa, “Ya Allah biarkanlah gumpalan ini tetap mengering hingga kelak dicium oleh Sayidul Awsiya (Imam Ali as) ayahnya Sayidus Syuhada, hingga menjadi bukti bahwa aku pernah datang kesini dan mendirikan Aza’ dan berbela sungkawa terhadap Putranya,

42311802_2258677567698630_5872781694632722432_n

Riwayat Imam Husain bin Ali as di karbala dalam Ahlu sunnah

Salah satu tragedi paling kelam dan menyedihkan dalam sejarah Islam adalah terbunuhnya Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma di Padang Karbala. Kisah selengkapnya mengenai tragedi ini bisa di simak dalam artikel Syahidnya Husain bin Ali Radhiyallahu ‘anhuma di Padang Karbala.

Dari kisah kelam ini ada sebuah pertanyaan muncul yaitu mengenai kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Kita semua mengetahui bahwa beliau syahid dalam keadaan mengenaskan yaitu dipanah dengan bertubi-tubi kemudian dikeroyok dan dipenggal lehernya oleh Amr bin Dzi Al-Jausyan, menurut riwayat lain yang memenggal adalah Sinan bin Anas, kemudian kepala beliau dibawa oleh mereka, akan tetapi kemana mereka membawa kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma?

Banyak sekali riwayat yang menjelaskan mengenai ini dan yang paling shahih telah diriwayatkan oleh Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari rahimahullah dalam Kitab Shahih Al-Bukhari hadits nomor 3748, diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan:

“Kepala Husain dibawa dan didatangkan kepada Ubaidillah bin Ziyad. Kepala itu ditaruh di bejana. Lalu Ubaidillah bin Ziyad menusuk-nusuk dengan pedangnya seraya berkomentar sedikit tentang ketampanan Husain. Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan: ‘Diantara Ahlul Bait, Husain adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Saat itu, Husain radhiyallahu ‘anhuma disemir rambutnya dengan wasmah (tumbuhan, sejenis pacar yang condong ke warna hitam).

Lalu Ubaidillah yang durhaka ini kemudian menusuk-nusuk hidung, mulut dan gigi Husain radhiyallahu ‘anhuma, padahal disitu ada Anas bin Malik, Zaid bin Arqam dan Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhum. Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Singkirkan pedangmu dari mulut itu, karena aku pernah melihat mulut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium mulut itu!” Mendengarnya, orang durhaka ini mengatakan: “Seandainya saya tidak melihatmu sudah tua renta yang akalnya sudah rusak, maka pasti kepalamu saya penggal.”

Dalam riwayat Imam Abu Isa At-Tirmidzi rahimahullah dan Ibnu Hibban rahimahullah, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dinyatakan: “Lalu ‘Ubaidullah mulai menusukkan pedangnya ke hidung Husain radhiyallahu ‘anhuma.”

Dalam riwayat Imam Ath-Thabrani rahimahullah dari hadits Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu, diriwayatkan: “Lalu dia mulai menusukkan pedang yang di tangannya ke mata dan hidung Husain radhiyallahu ‘anhuma. Aku (Zaid bin Arqam) mengatakan: ‘Angkat pedangmu, sungguh aku pernah melihat mulut Rasulullah (mencium) tempat itu.’”

Demkian juga riwayat yang disampaikan lewat jalur Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: “Aku (Anas bin Malik) mengatakan kepadanya: ‘Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium tempat dimana engkau menaruh pedangmu itu.’ Lalu Ubaidillah mengangkat pedangnya.”

Tragedi gugurnya Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma secara mengerikan itu mendorong tokoh-tokoh riwayat dan para penulis sejarah Islam untuk mengadakan penyelidikan. Hasil dari penyelidikan dan pengamatan yang mereka lakukan setelah terjadinya peristiwa itu, mereka tuangkan dalam tulisan-tulisan berupa riwayat menceritakan berbagai akibat setelah terjadinya pemenggalan kepala cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seorang penulis Islam kenamaan, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah, dalam bukunya berjudul “Ash-Shawa’iqul-Kuhriqah” halaman 116, mengungkapkan bahawa sepeninggalan Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma ternyata tak ada seorang pun yang terlibat dalam pembunuhan itu, yang tidak terhindar dari siksa dunia yang setimpal dengan perbuatannya. Ada yang mati terbunuh, ada yang buta dan ada pula yang secara tiba-tiba mukanya berubah warna menjadi hitam lebam. Semuanya itu terjadi dalam waktu tak seberapa lama sejak Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma wafat.

Dalam bukunya yang berjudul “Tahdizibut-Tahdzib” Jilid 2 halaman 335, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah juga mengetengahkan kisah An-Numairii yang berasal dari Ubaid bin Jinadah. Kisah tersebut mengungkapkan peristiwa yang dialami seorang tua yang pernah melibatkan diri dalam pembunuhan terhadap Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Orang tua itu membusungkan dadanya hanya karena merasa terlibat langsung dalam pembunuhan terhadap Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Dengan bangga ia mengatakan: “Lihatlah, aku tetap selamat… tak ada bencana apapun yang menimpa diriku!” Tak lama setelah ia mengucapkan perkatan tersebut, lampu minyak berada tidak jauh dari tempat duduknya tiba-tiba memudar. Dikiranya sumbu lampu itu hampir habis. Ia segera bangkit dari tempat duduknya mendekati lampu untuk berusaha memperbaiki sumbunya. Pada saat ia sedang menarik sumbu, api yang semulanya tampak hampir padam tiba-tiba membesar kembali dan membakar jari-jarinya. ia berusaha keras memadamkan api yang menyala di tangannya, tetapi tidak berhasil, bahkan api menjalar ke bagian-bagian tangannya yang berlumuran minyak. Dalam keadaan panik ia mencoba memadamkan api dengan memasukkan tangan ke dalam mulut, tetapi malang… api bukan menjadi padam malah menyambar janggutnya yang telah memutih tetapi masih cukup lebat. Mukanya terbakar dan ia melolong-lolong kesakitan. Akhirnya api membakar pakaian yang sedang dikenakannya sehingga seluruh tubuhnya turut terbakar. Bagaikan sebuah obor besar ia lari kebirit-birit keluar dari rumah menerjunkan diri ke dalam Sungai Eufrat yang tidak seberapa jauh letaknya. Beberapa saat lamanya ia tidak muncul di atas permukaan air. Banyak orang menunggu-nunggu di tepi sungai ingin menyaksikan apa yang sedang terjadi pada diri orang tua itu. Ketika ia muncul di permukaan air, ternyata dia telah mati dan tubuhnya hangus seperti gumpalan arang. Kebenaran kisah ini pun diperkuat oleh serajahwan Muslim terkenal, Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah, dalam bukunya yang berjudul “Dzakha’irul-‘Uqba” halaman 145.

Dalam buku yang sama, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah juga mengemukakan sebuah riwayat tentang pembunuh Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Peristiwanya terjadi ketika si pembunuh itu menyerahkan kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. kepada Ubaidillah bin Ziyad, penguasa daerah Kuffah. Kerana besar harapan akan memperoleh ganjaran istimewa, si pembunuh itu menyerahkan kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma sambil bersya’ir:

Akan kupenuhi kantongku dengan emas dan perak
Sebagai ganjaran membunuh raja tanpa mahkota
Seorang yang pernah sembahyang pada dua kiblat
Berasal dari keturunan manusia termulia
Akulah pembunuh orang terbaik, ayah bondanya…

Akan tetapi ketika Ubaidillah bin Ziyad mendengar bait terakhir dari sya’ir itu, dengan marah ia menukas: “Kalau engkau mengetahui kemuliannya itu, mengapa ia kau bunuh? Tidak, demi Allah, engkau tidak akan mendapat ganjaran baik dari aku. Malah engkau kuikut-sertakan bersama dia!” Setelah mengucap kalimat-kalimat tersebut, Ubaidillah bin Ziyad langsung memerintahkan salah seorang pengawal untuk membunuh orang yang baru saja mendendangkan sya’ir dengan harapan akan menerima ganjaran besar.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah dalam buku yang sama halaman 119 pun meriwayatkan. Peristiwanya terjadi ketika Umar bin Sa’ad bersama pasukannya membawa kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menulis sebagai berikut: “Setiap berhenti di suatu tempat untuk beristirihat, para pengawal kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma selalu menancapkan kepala itu pada ujung tombak. Seorang pendeta Nasrani yang bertempat tinggal di sebuah biara yang dilewati rombongan, terkejut melihat sebuah kepala manusia tertancap pada ujung tombak, ia lalu bertanya ingin mengetahui siapakah orang yang dipenggal kepalanya itu. Ketika mendapat jawaban bahwa kepala itu adalah kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma putra Fathimah binti Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan marah ia menyahut: “Alangkah buruk perbuatan kalian!”

Saat itu juga ia minta agar kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma disemayamkan semalam di dalam biaranya. “Untuk itu aku bersedia membayar 10,000 dinar!”, katanya lebih lanjut. Tentu saja permintaan pendeta itu diterima baik oleh Umar bin Sa’ad dan rombongannya. Kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma segera dibawa masuk oleh pendeta itu ke dalam biara, kemudian dicuci bersih-bersih dan diberi wewangian secukupnya.

Semalam suntuk kepala itu dipangkunya sambil menangis hingga pagi hari. Keesokan harinya pendeta itu langsung menyatakan diri masuk Islam, karena pada malam harinya ia menyaksikan cahaya terang memancar ke langit dari kepala Imam Husain bin Ali radhiyallahu ‘anhuma. Setelah memeluk Islam, ia meninggalkan biaranya dan hingga akhir hidupnya ia merelakan diri bekerja sebagai pembantu Ahlul Bait. Demikianlah kisah yang diriwayatkan oleh Al-Hafzih Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah.

Dengan sekelumit riwayat yang telah dikutip dari para tokoh cendekiawan Muslim, terbuktilah bahwa tindakan pembunuhan sewenang-wenang terhadap cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong semangat para penulis sejarah untuk mengungkapkan lebih jauh peristiwa yang menyedihkan itu.

Dalam sejarah Tragedi Karbala, sosok yg sangat menonjol dalam barisan pasukan Imam Husain as adalah Abu Fadhl Abbas, yg merupakan adik dr Imam Husain as lain ibu.

Abul Fadhl Abbas adalah pemuda Bani Hasyim yg paling unggul. Dialah pemegang panji2 pasukan Imam Husain as. Dialah lambang kesetiaan dan namanya akan senantiasa dikenang, dihargai dan dihormati untuk selamanya. Ibu Abbas adalah Ummul Banin, berasal dari suku yg terkenal kegigihan dan keberaniannya.

Ummul Banin menikah dengan Imam Ali as dan dikarunia empat orang putra. Putra pertamanya adalah Abbas. Pada hari Asyura, putra2 Ummul Banin mempertaruhkan hidup mereka dengan cara terhormat dan mulia sehingga sampai detik hari ini pun darah mereka yang tertumpah di padang Karbala memunculkan generasi2 pejuang islam. Nama mereka terukir indah di sepanjang sejarah Islam.

Abbas dalam bahasa arab berarti singa. Dialah singa yg membuat siapa pun terpesona. Sesuai dengan namanya, segala perilaku Abbas mengagumkan. Roman muka Abbas sangat rupawan. Tubuhnya tinggi semampai. Abbas juga memiliki kekuatan yg tak tertandingi dan spiritualitas yang tinggi. Dibandingkan pemuda Bani Hasyim lainnya, Abbas paling menonjol dan unggul. Dia tak tertandingi kecuali oleh Imam Husain as, sang kakak.

Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata, “Pamanku, Abbas, adalah lelaki yg berhati bersih dan memiliki keimanan kuat. Dia berjihad di jalan Allah bersama Abu Abdillah (Imam Husain as) dan melewati ujian Ilahi dengan keberhasilan yang utuh.”

Imam Ali Zainal Abidin as berkata, “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada pamanku, Abbas, yg telah mengorbankan hidupnya demi saudaranya dengan kedua tangannya yg tertebas. Allah yang Maha Kuasa menganugerahkan kepadanya sepasang sayap yg memudahkannya terbang menuju surga bersama para malaikat sebagaimana Allah telah menganugerahkan hal yg sama kepada Ja’far bin Abi Thalib.”

Abbas mendapatkan kehormatan karena dididik, dirawat dan dilatih oleh tiga orang Imam suci, yaitu ayahnya yang mulia, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, kedua saudaranya yang mulia, Imam Hasan as dan Imam Husain as. Rona wajah Abbas bercahaya bak bulan purnama dan keelokannya tiada tara. Karena segala kebaikan dan keelokan yang dimilikinya itulah Abbas diberi gelar Rembulan Hasyimi.

Ada 2 peristiwa yg sangat mengharukan mengenai Abul Fadhl Abbas…

Peristiwa yg pertama adalah pada saat usia Abu Fadhl Abbas masih kanak2 (usia Imam Husain as dengan adiknya Abu Fadhl Abbas berjarak 22 tahun).

Abu Fadhl Abbas kecil sedang membawa air minum dalam satu wadah air yg ukurannya agak besar bagi usia anak2, dan air tersebut tumpah menimpa bajunya.

Imam Ali as yg menyaksikan ini, lalu berkata kepada Abbas, “Anakku Abbas, air minum yg engkau bawa itu untuk siapa?”

Abbas menjawab, “Air minum ini akan aku serahkan kepada Maulaku Husain ayah, mungkin dia haus.”

Mendengar jawaban Abbas kecil ini, Imam Ali as terharu sedih dan berkata, “Anakku Abbas kelak engkau juga akan membawakan air minum untuk Husain yg sedang menderita kehausan yg sangat mencekik leher di Karbala.”

Peristiwa yg kedua, pada suatu waktu sedang berkumpul keluarga besar Imam Ali as dan kemudian tiba2 Imam Ali as berkata, “Semua yg bukan keturunan Fatimah as harap keluar!”

Lalu semua keluar, namun ada pemandangan yang mengharukan hati..

Abul Fadhl Abbas juga berdiri untuk keluar dan Imam Ali as pun berteriak, “Anakku Abbas, mau kemana?”

Abbas berkata, “Aku bukan anak bunda Fatimah ayah.”

Imam Ali as pun berkata, “Anakku Abbas, engkau adalah penghibur Zahra as.”

Abul Fadhl Abbas membuktikan kesetiaannya dan kewilayahannya kepada Imam Husain as, hingga beliau menjemput kesyahidan berada dipangkuan Maulanya sekaligus kakaknya Imam Husain as, dan makam beliau di Karbala berdampingan dengan kakaknya Imam Husain as.

41861675_2255143104718743_6734974689719877632_n

 

Selain Abu Fadhl Abbas, ada satu sosok lainnya yg sangat menonjol dalam peristiwa Tragedi Karbala, dia adalah Ali Al-Akbar bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Di dunia ini hanya 3 orang yg wajahnya mirip Rasulullah saww, yaitu Imam Hasan as, Imam Mahdi as dan Ali Al-Akbar.

Jika kita mendengar hadis yg berbunyi “Tiada pemuda seperti Ali dan tiada pedang seperti Zulfiqar”, maka kita mengetahui bahwa hadis tersebut ditujukan kepada Imam Ali bin Abi Thalib as.

Namun ada juga pemuda yg keberaniannya mengikuti keberanian Imam Ali as, yaitu Ali Al-Akbar bin Husain.

Sungguh tidak ada orang yg lebih mengenal Ali Al-Akbar kecuali ayahnya yaitu Imam Husain as.

Ketika melepas Ali Al-Akbar menuju medan laga melawan tentara2 yazid, Imam Husain as berdoa, “Ya Allah, Saksikanlah atas orang2 ini , bahwa pemuda yg baru keluar memerangi mereka adalah laki2 yg menyerupai Rasulullah dalam penampilannya, akhlaqnya dan visinya.”

Dari segi penampilan fisik, bentuk wajah, mata, rambut, warna kulit dan sebagainya, Ali Al-Akbar benar2 mirip Rasulullah saww, dan begitu juga dr segi akhlaq, kedermawanannya juga mirip Rasulullah saww.

Saat yg paling menyedihkan bagi Imam Husain as adalah ketika Ali Al-Akbar mengumandangkan azan dan para sahabat beliau as telah jatuh berguguran, selesai mengumandangkan azan Ali Al-Akbar mendatangi Imam Husain minta izin untuk maju ke medan laga. Imam Husain as merestuinya dan mereka berdua saling menangis. Kemudian Ali Al-Akbar pergi ke tenda Sayyidah Zainab, memohon pamit pada bibinya dan mereka yg ada ditenda.

Setelah selesai, Ali Al-Akbar kemudian melangkah maju ke medan laga, namun Imam Husain as memanggilnya sejenak, beliau as berkata, “Engkau tau betapa ini sangat sulit buatku, sebagai seorang ayah melihat putranya pergi, kemarilah aku ingin memelukmu untuk yg terakhir kali”, kemudian Ali Al-Akbar menghampirinya dan mereka saling berpelukan untuk yg terakhir kali.

Setelah itu Ali Al-Akbar melangkah maju ke medan laga, dihadapan tentara Yazid yg berjumlah ribuan dia mengucapkan syairnya yg terkenal :

Aku Ali putra Husain putra Ali…
Kami dan rumah Allah memiliki kebenaran sang Nabi…
Akan kuserang kalian dengan tombakku hingga aku habiskan kalian…
Kan kupukul kalian dengan pedang akan kulindungi ayahku…
Kan kuserang kalian dengan gabungan Hasyim dan Ali dalam satu kali serangan…
Aku bersumpah demi Allah anak “si pemimpin tidak sah” itu tidak akan mampu mengalahkan kami…

Ali Al-Akbar kemudian maju bertempur dengan gagah berani, tidak seorangpun berani mendekatinya, beliau berhasil menewaskan banyak pasukan Yazid. Setiap kali beliau menoleh melihat ayahnya sambil berteriak, “Assalaamu’alaika Ya Aba Abdillah”, kemudian beliau kembali bertempur.

Setelah beberapa lama kemudian Ali Al-Akbar kembali menemui ayahnya, beliau berkata, “Wahai ayahku rasa haus ini begitu sangat”.

Namun Imam Husain as tidak memiliki air, beliau as berserta keluarganya telah berhari2 kehausan tanpa air, mereka dikepung oleh pasukan Yazid dihalangi untuk mengambil air.

Imam Husain as berkata pada Ali, “Putraku, pergilah berjuang, pada saatnya nanti kakekmu Rasulullah saww akan memberimu air dari telaga haudh”.

Kemudian Ali Al-Akbar pergi melanjutkan bertempur, ketika beliau sedang sibuk melawan ribuan pasukan Yazid, tiba2 salah satu dari pasukan berteriak, “Seluruh dosa bangsa Arab akan aku pikul bila aku tidak mampu memenggal kepala Ali”, lalu dia maju dan dari belakang dipukulkan pedangnya kearah kepala Ali Al-Akbar.

Ali Al-Akbar jatuh dari kudanya kemudian tentara Yazid dengan biadab bersama2 menyerang beliau dengan tombak, pedang dan lain2, terdengar Ali Al-Akbar berteriak, “Assalamu’alaika ya abata, adrikni ya Aba Abdillah” Salam atasmu wahai ayahku, tolonglah aku wahai Aba Abdillah.

Ketika Imam Husain as berhasil mendekati tubuh Ali Al-Akbar, Ali Al-Akbar mengucapkan salam pada beliau as namun hanya dengan satu tangan, ketika Imam Husain as mengangkat salah satu tangan Ali Al-Akbar, beliau as melihat kepala tombak menancap menembus dada Ali Al-Akbar.

Kemudian Imam Husain as menghadapkan mukanya ke arah Najaf, sambil berucap, “Wahai ayahku Amirul Mu’minin, engkaulah yg mengangkat pintu benteng khaibar, namun engkau belum pernah mencabut tombak yg menancap di dada cucumu ini, datanglah ke Karbala dan saksikanlah apa yg aku saksikan”.

Ali Al-Akbar terlihat tersenyum dan menangis, Imam Husain as bertanya, “Wahai anakku mengapa engkau tiba2 tersenyum?”

“Aku tersenyum karena bahagia telah melihat wajah kakekku Rasulullah, nenekku Fatimah, kakekku Ali, pamanku Hasan”, ucap Ali Al-Akbar.

Imam Husain as bertanya, “Lalu mengapa engkau menangis?”

Ali Al-Akbar menjawab, “Aku menangis karena tiap kali air matamu menetes, aku tak sanggup melihat nenekku Fatimah Az-Zahra as menangisi setiap tetesan air matamu wahai ayahku”.

Kullu Yaumin Asyuro Wa kullu ardin karbala.

 

SAYA  ADMIN CAHMET MENGUCAPKAN

SELAMAT MEMPERINGATI HARI ASSYURO 10 MUHAROM HARI KESYAHIDAN IMAM HUSAIN A.S  1440 H

( kamis 20 september 2018 )

MBAH ARIFYANTO

085731493248

PENGASIHAN / PELET PUSPO GONDOARUM


screenshot_10 copy

Assalamu alaikum

Alkhamdulillah wasyukurillah,semoga para  cahmeter yang ada disini  semua makin SEGER WARAS dalam setiap kondisi,agar bisa selalu menyinari  orang orang yang disayangi baik lingkup kerabat dan lingkup keluarga,tahukah anda untuk memenangkan persaingan asmara  memang dibutuhkan kekuatan yang kuat dan mumpuni  agar para pesaing pesaing yang nota bene adalah penghalang buat mendapatkan  target incaran semua pada kalah untuk mendapatkan target yang sama,persaingan asmara juga gak jauh beda dengan persaingan jabatan,karena jika tidak punya power  yang kuat,maka sakit hati dan kecewa  akan menjadi resiko yang harus  diterima,iya kalo sehari atau dua hari  bisa terobati,tapi klo  berhari hari,maka  akan merugikan diri sendiri,tapi klo sampai crazy,tentu yang mengalami  kesusahan adalah pihak keluarga,masalah asmara juga penting untuk diperhatikan,tujuannya jika punya pasangan bisa untuk melanjutkan kelangsungan keturunan dari keluarganya.

Penggunaan ilmu pelet  sebenarnya sangatlah laziim dipakai untuk kepentingan meraih kebahagiaan dunia,maka PELET PENGASIHAN PUSPO GONDO ARUM adalah solusi tepat untuk memenangkan persaingan dalam hal asmara.

Kegunaan PELET  PENGASIHAN  PUSPO GONDO ARUM sangat beragam ,diantaranya :

  • Memikkat lawan jenis yang dituju

  • Membuat seseorang yang arogan,sombong,kurang peduli akan bertekuk lutut kepada pengguna

  • Kemanapun target yang kena ilmu ini akan tergila gila,bahkan hatinya akan terasa panas jika tidak bertemu dengan pengguna

  • Mengandung tuah pengeretan , bisa morotin baik harta dan jiwa raga si target

  • Tidak ada batas limit waktu ilmu pelet ini bisa  luntur bahkan bisa dicabut,karena kunci untuk melepaskan pengaruhnya Cuma anda yang bisa

  • Target yang kena ilmu pelet ini akan selalu menghiba cinta.

  • Siang malam target selalu pengen deket dengan pengguna,dan si target akan selalu terbayang bayang dengan wajah  pengguna siang malam

  • Bisa memutar giling pasangan yang selingkuh,mengembalikkan pasangan yang pergi jauh dan mengembalikan keharmonisan rumah tangga yang berada di ujung tanduk.

  • Tuah ilmu pelet Bisa di isikan ke media parfum,tasbih,minyak dan berbagai media yang anda sukai

UNTUK MAHAR ILMU PELET PENGASIHAN GONDO ARUM

MAHAR Rp.1.500.000

Jika berminat silahkan pesan sekarang juga ,SELAMATKAN HUBUNGAN ASMARA ANDA DENGAN PERANTARA  PENGASIHAN PELET GONDO ARUM INI.

MBAH ARIFYANTO

Wa / call : 085731493248

PENGLARISAN USAHA ASMAK UNDANG NABI DAWUD ( kode produk : AUND )


Cara-Cepat-Mencari-Konsumen-Pembeli-dan-Pelanggan1

ASSALAMU ALAIKUM

 

Kita sudah memasuki  bulan muharom  1440 H,karena pada bulan ini adalah bulan kesedihan,dimana pada bulan ini akan  tertuju kepada beliau seorang tokoh maksumin yaitu AL IMAM  HUSAIN ASYAHIIID  A.S  yang syahid ditanah karbala.dan tiap 10 suro atau 10 muharrom diperingati sebagai hari berduka untuk kesyahidan beliau,sebenarnya bukan duka,akan tetapi penyesalan telah melewatkan proses mati syahid bersama beliau,karena pada waktu itu beliau membuka pintu selebar lebarnya kepada kaum muslim dan mu’min  untuk menjemput KESYAHIDANNYA DI TANAH KARBALA,BEGITU JUGA DENGAN KEMAUJUDAN IMAM MAHDI  A.S nanti BELIAU juga membuka pintu selebar lebarnya kepada kaum muslim – mu’min untuk menjemput kesyahidannya ditanah karbala tergantung kita nanti siap atau tidak dengan nilai keimanan yang ada, ketika nanti beliau maujud,soal 10 suro kita akan sambung diulasan postingan berikutnya.

Mungkin Melihat kondisi  pasar pada saat ini,orang  banyak yang  mengalami tingkat kelesuan,disebabkan karena banyaknya  persaingan usaha dimana mana,sementara jika dilihat minat pembeli banyak yang  berkurang,namun jika anda melihat yang terjadi  bagi pemilik warung,depot , toko ,usaha yang memakai nilai mistik,bedanya akan jauh dari penjual biasa yang  tidak memakai nilai mistik,disini adalah tantangan kesabaran bagi mereka yang tidak memakai nilai mistik,dan rata rata mereka adalah orang orang yang dominan berpikir ilmiah untuk mencari uang ,namun pada akhirnya mereka tidak bisa jualan karena gak ada yang beli,ingat zaman now,orang yang butuh bahagiah banyak,yang butuh sejahterah juga banyak,klo tidak memiliki kekuatan adikodrati apa yang terjadi?? Tentu gak akan bisa jadi apa apa,yang terjadi adalah jadi orang biasa yang tidak bisa bersuara ditindas oleh orang orang yang kuat diatasnya,karena manusia terlahir  tidak membawa apa apa,namun jika mati harus membawa bekal  amal dan ketaqwaan,sedang amal dan ketaqwaan juga harus dicapai dengan  kekuatan dan ilmu pengetahuan,orang yang hidup tanpa ilmu pengetahuan hidupnya  juga gampang diombang  ambingkan oleh pemimpin pemimpin yang culas,disini  maksud pemimpin bukan merujuk seorang presiden,akan tetapi pemipin yang berbalut agama,mereka adalah ulam ulama Su’ yang  suka berbuat  kemunkaran,menyebarkan kebencian  yang sebenarnya tidak paham agama,namun sangat didukung oleh pengikutnya untuk jadi ulama,dan  anda harus cerdas sebagai orang yang beragama,jangan mau diombang ambingkan oleh ulama yang Su’,karena pada dasaranya mereka adalah ulama sampah yang suka membuat kekacauan dan yang pasti ada embel embel politik dengan nuansa agama,agar semua kelihatan baik baik saja,seolah olah syar’i padahal itu semua sknario politik dengan memanfaatkan orang orang yang militan terhadap agama,jadi cerdaslah sebagai orang indonesia agar anda tidak dimanfaatkan oleh politik orang lain,mending urusin saja masalah politik dagang,agar berkembang pesat,memakai kekuatan mistik adalah salah satu politik dagang yang tepat,tanpa itu kecepatan untuk jadi HORAAANG KAYA akan sulit diwujudkan,

Kali ini  untuk menjawab CHALLENCE  jadi  HORAANG KAYAA,harus dimulai dari bisnis,dan untuk  menjalankan bisnis  anda harus memiliki nilai mistik yang kuat,demi kelancaran menjadi HOORANG KAAYAA lewat bisnis,anda harus memiliki pegangan yang super kuat,agar permainan menjadi  HOORANG KAYA semakin cantik,

Maka pakailah sarana ASMAK UNDANG NABI DAWUD

Manfaat dari ASMAK UNDANG SUARA NABI DAWUD ,adalah :

–    melancarkan usaha apapun bentuknya sekala besar atau kecil ,usaha pake online atau offline.

–    membuat orang terkunci hatinya agar selalu membeli ditempat anda

–    mengikat para pelanggan  agar tidak lari ketempat lain

–    membuat pembeli  puas dengan  apa yang anda jual

–    memudahkan orang yang beli ketempat anda,menyebarkan getok tular agar berbondong bondong membeli ketempat anda

– menjauhkan  dari pembeli yang  banyak nawar tapi tidak jadi membeli,serta menjauhkan dari pembeli yang modus atau CBLK ( CHAT LAMA BELI KAGAK )

–  menghindari pembeli yang doyan hutang,setelah hutangnya banyak dia malah kabur,

–  menciptakan omset yang banyak,untung banyak dan usaha dijamin tidak akan rugi

– menciptakan ide kreatif untuk mengembangkan bisnis anda tanpa meniru usaha orang lain

Dan banyak lagi manfaat setelah anda mengambil   ASMAK UNDANG NABU DAWUD

MAHAR Rp.1.000.000

BUAT ANDA YANG INGIN USAHA MAJU PAKAILAH PEGANGAN

ASMAK UNDANG NABI DAWUD BIAR USAHA BANYAK UNTUNGNYA.

JIKA BERMINAT SILAHKAN HUBUNGI SAYA DI NOMER

085731493248 ( bisa pake WA )

MBAH ARIFYANTO