Assalamu alaikum warokhmatullohi wabarokatuh
Salam sejahterah buat semua sohibter Cahmet dimanapun berada dengan profesi yang berbeda,kita semua tetep sama gak ada bedanya dengan yang lain,adayang bergelimang harta ada yang Kismin semuanya sama ,yang membedakan semua adalah nilai ketaqwaan kepada Alloh,ada yang bilang ke saya mbah arif klo siang kok sibuk terus,gak mau nangani pasien ,atau dirumah saja duduk manis untuk nangani umatnya yang lagi ada masalah,
jawab saya:sebenarnya saya sibuk kerja adalah suatu pencapaian untuk masalah duniawi saya,walau saya dah gak menafkahi kluarga ,tapi saya juga punya anak yang harus saya nafkahi,jadi setidaknya jika mau untuk berkonsultasi bisa lewat sms atau email,
dan saya gak mau menjagakan rezeki yang saya peroleh dari para pasien mending saya cari rezeki dari keringat sendiri,karena mencari uang dari keringat sendiri ada nilai kepuasan tersendiri buat saya,daripada mengharapkan pemberian atau santunan dari orang lain,bagi saya membantu orang lain juga ada kepuasan tersendiri bisa mengamalkan ilmu yang saya miliki untuk kepentingan orang lain,dan saya menyukai pekerjaan saya sebagai wiraswasta daripada profesi sebagai seorang yang bisa Bantu orang lain,
profesi ini saya pakai hanya sebagai kesibukan sampingan untuk mancari amal kebaikan,profesi sebagai wiraswasta yang saya jalani memang tujuannya buat cari dunia dan itu memang betul adanya,harta hanya sebagai transmisi alat untuk menjalani kehidupan di dunia bukan edan / gila sama harta,
sebagaimana hadis menerangkan
“bekerjalah untuk duniamu,beribadahlah untuk akheratmu”nah ini jelas dalam segi kehidupan didunia kita harus seimbang,dalam ajaran islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rosululloh kita harus berkehidupan seimbang tidak boleh berlebihan dan melampaui batas,tidak kurang dan lebih,berbeda dengan para kyai sekarang yang beribadah terus menerus yang tidak mau bekerja ,mengharapkan rezekinya dari para pasien yang datang kepadanya,klo kyai dulu tidak begitu diwaktu siang hari mereka pada bekerja,ada yang berdagang dan berladang sorenya baru ngajar kitab sampai mau maghrib,
habis isyak sampai subuh mereka gunakan waktunya buat beribadah dan bermunajat kehadirat Alloh swt,klo kyai sekarang?????paginya buat beribadah dan melayani para tamu,malam harinya kadang beribadah kadang menggilir istrinya yang jumlahnya diatas 4,ssssssssstttttt,jangan rame rame……nanti kyainya marah malamnya pasti kena hantam dari jarak jauh…..qiqiqiqiqi,be carefully…alias harus hati hati….,tapi gak semua kyai seperti itu,ada juga yang lebih sholeh dan lebih arif kayak mbah arifyanto…hehehehehe
narsis dulu….
Nah …..klo mau konsultasi monggo hub saya lewat sms atau email yang tertera disamping,insya Alloh saya akan balas sms dan email anda sesuai pengetahuan yang saya dapat,
Saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Romadhon,mudah mudah2an berkah di bulan yang suci ini dpat menambah nilai keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh swt,jangan lupa mari kita perbanyak nilai ibadah lewat shodaqoh,dzikir sholawat dan tadarus al Qur’an,bagi wanita yang lagi datang bulan tidak perlu berkecil hati Perbanyak baca dzikir dan sholawat untuk dibaca dalam hati,karena Alloh maha Tahu pastilah segala sesuatu apapun mengenai Dia akan tetep dicatat sebagai amal kebaikan
Berbicara tentang Ma’rifat tentulah kita akan melihat secara jauh,oh…ma’rifat itu ilmu yang tertinggi atau ilmu kesempurnaan,atau apa aja yang berhubungan dengan nilai ibadah dan ketaqwaan yang dilakukan oleh orang orang muttaqiin billah,orang ma’rifat bukan identik dengan ilmu karomahnya bisa ini bisa itu,bisa tembus langit tembus bumi,badan bisa jadi 2,terbang,atau hal hal lain yang bikin manusia biasa tercengang
Atas kemampuannya,itu sebenarnya bukan ilmu ma’rifat
Itu tak lain adalah ilmu karomah alhikmah,ilmu sulap,ilmu jaddab,itu ilmu yang diperoleh dari hasil wirid tertentu untuk menghasilkan kemampuan seperti itu,
Berbeda dengan ma’rifat
Sebelumnya kita harus tau apa itu kata ma’rifat,ma’rifat berasal dari kata:
Ma’a:yang artinya tahapan telah sampai
Arif:bijaksana dalam berpikir
At:di sini bisa dikatakan tinggi atau sempurna
Jadi arti ma’rifat adalah :suatu tahapan atau pencapaian dalam suatu kesempurnaan pemikiran tentunya dalam kehidupan,dengan mengetahui tanda tanda kekuasaan Alloh
Seperti hanya yang diterangkan dalam surat al baqoroh
“dzalikal kitabu laroiba fiihi hudal lill muttaqiin”
‘maka di turunkan kitab kepada manusia agar menjadikan mereka mau berpikir”
dalam kajian islam ma’rifat berarti sebuah kajian tentang ilmu Alloh lebih dalam
utamanya mengenai kalam yang tersirat yang ada diluar kitab Al qur’anul kariim,
sebagaimana lintasan bulan pada bumi,bumi pada matahari,terus bintang bintang
hewan,tumbuhan bagi Alloh semua ada tujuannya,agar manusia bisa berpikir
Bagi manusia itu semua ada pilihan yang harus diketahui ,apa yang telah diciptakan oleh Alloh apakah ini sebuah pilihan untuk Ta’at beribadah kepadaNYA ataukah hanya sebagai pendurhakaan kepadaNYA,
Manusia asal usul keberadaannya bukan dari theory dangkal yang disampaikan oleh charles Darwin ,dari teory evolusinya dari NYEMOT,lalu berubah menjadi HOMO sapien,atau juga disebut manusia
Berbeda dengan kajian Islam awal induk keberadaan manusia asal usulnya dari nabi adam lalu dari siti hawa,dan selanjutnya berketurunan sampai sekarang
Karena Dunia ini berdiri atas kehendak Alloh sendiri bukan berdiri sendiri lalu tiba tiba ada,Alloh dengan mudahnya menciptakan makhluk dengan jenis-jenis yang baru,tanpa contoh,tanpa rekayasa genetic yang sering diuji coba oleh manusia pintar di labolatorium
Manusia bisa menciptakan cloning lewat rekayasa genetic manusia atau hewan ,tapi soal nyawa,Alloh lebih berhak untuk menghidupkan biarpun lewat proses mana aja,klo Alloh tidak berkehendak tentunya kloning2 itu gak akan hidup,
Bagi saya ma’rifat adalah suatu pengetahuan yang didapat dari ilham ilham atau petunjuk yang berasal dari Alloh agar seorang hamba dapat meningkatkan prestasi ibadahnya,semakin banyak pengetahuan seorang hamba maka semakin dekat dia dengan Alloh,maka semakin merunduklah bagai bulir-bulir padi ketika akan panen,dia akan pura pura jadi orang biasa ,maka terbukalah seluruh hijabnya untuk melihat rahasia rahasia yang Alloh tidak tampakkan ke semua hamba pada umumnya,tapi itu bisa diraih dengan macam banyaknya ujian,hamba-hamba itu termasuk dalam kategori hamba khusus dan itu semua adalah pilihaNYA,dan merekapun adalah kategori manusia anti mengeluh dengan banyaknya medan ujian yang mereka hadapi,
MA’rifat itu tidak terbatas oleh suatu kenaikkan,atau sebuah Tingkatan.Ma’rifat itu ada dimana aja
Sebagaimana dalam babag cerita tanah jawa tentang keberadaan cerita walisongo
Sunan Giri mengajarkan ilmu sejati kepada beberapa santri pilihan lewat jalur air tepatnya Diatas perahu dan nampak seekor cacing yang tak lain adalah syekh siti jenar,yang menyusup ke dalam tanah liat,dan tanah liat itu tak lain dipakai dalam menembel perahu yang bocor,gak berapa lama sunan Giri mengetahui itu adalah syekh siti jenar yang berubah menjadi seekor cacing,yang sengaja mencuri curi dengar tentang kajian ilmu sejati yang disampaikan oleh Sunan Giri
Namun itu bukannya sebuah pencurian dengar oleh syech siti jenar untuk mencuri sebuah wawasan itu adalah sebuah sindirin tentang makna sebuah arti kata “Makrifat”yang diunggulkan ketika zaman itu,Syekh siti jenar menganggap bahwa semua makhluk yang bersama dengan Alloh adalah MA’rifat,sebagaimana Tangkapan cacing yang berada di dalam tanah liat yang sedang berdzikir kepada Alloh,cacing aja bisa berdzikir dalam mengingat Alloh,makhluk makhluk yang bersama Alloh itu tentunya adalah ma’rifat
Karena siapapun yang mengingat Alloh dialah Ma’rifat baik ada di pasar,di mall,di lingkungan kerja,di dalam rumah,dilangit atau didalm bumi,karena menurut Alloh sesuai pandangan syekh siti jenar bahwa Alloh ada mana-mana,dilangit atau di bumi
Dan menempati ruang dimanapun ciptaaNYA berada
Syekh siti jenar sebelum mengenal sunan Giri sudah mendapat baiat dari syekh al halaj lewat pertemuan ghoibnya dengan ajaran manunggaling kawulo gusti
Syekh siti jenar itu orangnya blak blakan,tidak pernah menyimpan suatu pengetahuan secuilpun untuk diajarkan kepada para muridnya,orangnya seperti syech siti jnenar gak menyukai peperangan dan meniadakan untuk membunuh sesama manusia dan makhlukNYA,beliau juga selagi muda tidak pernah memakan bangkai hewan buat santapan keseharian,itulah mengapa dengan keberadaan syekh siti jenar yang sangat fenomenal mengajarkan ajaran Ma’rifatnya kepada umum sangat dirisaukan oleh kalangan wali songo,meninggalnya syekh siti jenar bukan dipancung atau digantung tetapi dengan cara moksa ( badan dan nyawa hilang dari peradaban didunia menuju alam Baka tanpa balutan kain kafan dan tanpa pemakaman ),sebelum syekh siti jenar moksa,syekh siti jenar dikejar kejar oleh utusan para walisongo untuk dieksekusi ditempat jika tidak mau menerima sangsi hukuman dari walisongo,akhirnya syekh siti jenar mendapat petunjuk dari Alloh untuk melakukan moksa
sebagaimana hal serupa yang pernah dilakukan nabi Isa A.s ketika menjadi sasaran ancaman pembunuhan dari tentara kekaisaran Romawi,atau juga Putra dari Imam hasan al askari A.s “Imam mahdi A.s,yang ketika itu akan dibunuh oleh tentara keturunan bangsa yazid dari dinasti abasiyyah,Beliau Beliau ini di ghoibkan sementara oleh Alloh untuk dimunculkan Pada masa yang akan datang dan menjadi petunjuk buat umat manusia di akhir zaman
dalam kajian lain disebutkan :syekh siti jenar gak ada yang ada hanya Alloh,syekh siti jenar adalah Alloh sendiri,sebagaimana diterangkan
Laa ilaha ilalloh:tiada Tuhan selain Alloh,tiada dzat selain Alloh,selain Alloh adalah fana
Misal Apabila kita memiliki derajat maqom goutsul a’dhom,tentunya apa yang kita dapatkan.semakin jelas nilai kefanaan dalam diri kita,yang ada dan yang hadir Cuma Alloh,apabila hari kiamat telah tiba,semua makhluk akan binasa kecuali Alloh dzat tunggal yang maha Hidup dan kekal,dimana para nabi..dimana para penghulu umat manusia,dimana para wali kutub,wali abdhal..wali rijaal,para kyai,ulama ustadz yang kita panuti
Dimanakah pencapaian kita jika telah menjadi makrifat….apakah bisa menyamai Alloh………???????
Terus apa gunanya belajar mencapai insan kamil,mukamil..ma’rifat…..derajat luhur
Paling paling saingannya Cuma sesama makhluk…..apakah bisa menyaingi Alloh?????
Apakah bisa kekal seperti Alloh….ingatlah Alloh adalh mutlak,dimensi alam apapun akan musnah dan sifatnya tidak kekal,surga dan neraka juga tidak kekal….gak ada makhluk yang bisa menyamai Alloh dan melebihi Alloh……
Soal orang yang sudah makrifat dia akan terdiam dan malu akan diri sendiri kepada Alloh,dia akan meminta kepada Alloh untuk menyudahi kehidupannya di dunia,karena di dunia ibarat ladang dosa baginya,dan orang yang sudah ma’rifat tidak boleh menyerang orang dibawahnya dengan banyak hujjah atau sekedar pamer kekeramatankepada yang ada dibawahnya ,Mentang mentang sudah punya ilmu ma’rifat terus dipamerin ke orang orang yang belum knal ma’rifat,biar dapat pengakuan orang sekelilingnya akhirnya nunjukkan ilmunya…..wahhh kyai ini sakti….wahhh ulama ini sakti,
Dalam kitab terjemahan karangan syeikh Abdulqodir al jailani R.a,bahwa seorang wushul tidak boleh menyerang yang ada dibawahnya dan termasuk golongan orang orang yang pengecut,
semisal aja: ada santri yang gak tau apa-apa sama kyainya digoblog goblogi”kamu santri goblog,Bengal”seharusnya seorang kyai harus jadi pemaaf dan berkasih sayang yang ada dibawahnya,dan gak boleh bilang ke santrinya dengan sebutan sebutan hewan,santri macan,santri ketek(monyet),biarpun sang kyainya punya kesaktian luar biasa,nabi Muhammad aja jarang dan gak pernah bilang ke umatnya:wahai anak setan,wahai demit,melainkan dengan sebutan abdullah,arrokhman….dll
Untuk itu dalam pembahasan kali ini marilah kita bercermin,mengapa kita mengejar-ngejar ma’rifat yang sesungguhnya Alloh ada didekat kita, Alloh ada dimana-mana melebihi urat nadi kita,asal kita rajin berdzikir kepada Alloh maka sentuhan religi kita akan berbeda dikehidupan kita,jaminan kehidupan damai tentram dan tidak kekurangan dalam segi ekonomi akan menjadi bagian dalam hidup kita,dalam mengejar Alloh jangan melakukan hal yang berlebihan seperti ibadah terus menerus,tidak mau berkeluarga,berusaha mencari jati diri kemana mana lewat bertapa,laku berjalan sebagai musafir yang menjauhkan diri dari kluarga,terbukti para nabi tidak pernah melakukan hal yang berlebihan,mulai nabi adam sampai nabi Muhammad tidak pernah melakukan ibadah yang berlebihan
Beliau beliau bisa me menej waktunya dengan begitu smart untuk pembagian hablum minalloh dengan hablum minannas waktunya kerja ya kerja..waktunya ibadah ya ibadah
Begitu juga dengan cara Rosululloh saw,cara Rosululloh adalah standart kita dalam beribadah kepada Alloh.klo kita malas beribadah kepada Alloh sesuai tuntunan Rosululloh tentunya kita akan rugi.menyia-nyiakan waktu di dunia untuk hal yang sia-sia…hidup bukan buat cari harta benda doang tapi juga berimbang dengan amliyah ibadah.gak peduli anda preman pasar,tukang pukul,tukang becak,PNS,TNI,POLRI semua sama,Yang dibutuhkan kelak adalah amliyah ibadah
“wah besok –besok aja saya ibadah klo dah pensiun,sekarang saatnya korupsi”
“sekarang saatnya malak uang Rakyat,mumpum ada jabatan”
bisa saja anda bilang begitu,nanti di alam sana umur anda yang gak dipakai untuk dijadikan buat ibadah akan jadi peluang kerja dan kesempatan bagi malaikat jabaniyah buat menghajar anda tanpa ampun bak,buk,bak buk……ampun pak malaikat….ampun…..,ya namanya malaikat dapat order dari Alloh akan dikerjakan tanpa menggunakan perasaan dan ampunan,Alloh bilang hajar…..maka orang yang kena sanksi akan dihajar…..teruss tanpa ampun,nunggu perintah dari Alloh selanjutnya…entah sampai kapan berhenti,satu tahun atau satu abad wollohu a’lam
yang ada hanya siksaan tanpa henti ,
Kebanyakan orang zaman sekarang banyak berandai-andai ingin jadi seorang wali atau orang ma’rifat ,namun jika dilihat segmen dijaman sekarang hal itu akan sulit untuk tercapai karena Orang jadi Waliyulloh itu termasuk pilihan dari Alloh bukan suatu nilai ambisi untuk didaptkan,Karena itu jadi kehendak dari Alloh,bukan kehendak manusia
Manusia hanya bisa nrimo ing pandum(hanya bisa menerima pemberian dari Alloh)
Ada lagi seseorang yang tau tentang babagan hidup,
terus ngetes orang yang merasa sudah pintar
Nafsu itu apa sih,ada berapa sih,ada dimana sih,berapa jalurnya sih,
Terus setelah tau masalah itu buat apa?
APakah ada efek dikehidupan,apakah bisa bikin kantong tebal,ataukah bisa merubah segalanya.
nabi Muhammad saja belom menjelaskan kok berani beraninya menafsirkan sendiri arti beberapa ayat,
Didalam ayat al Qur’an sudah dijelaskan,”wahai orang orang beriman janganlah seruanmu melebihi seruan Alloh dan seruan para nabi”
Ini jelas bahwa kita. baik para kyai,ulama gak boleh menafsirkan ayat ayat Alloh sembarangan tanpa penjelasan dari Alloh lewat para nabinya,kloupun tetep berkeyakinan menafsirkan al qur’an atas kata hatinya dan pikirannya sendiri maka boleh jadi itu telah mendahului Alloh dan Rosulnya,saya aja di blog ini gak pernah sesekali mengutip suatu ayat dari Al qur’an untuk saya jelaskan satu persatu sampai sedetailnya,kecuali menyampaikan terjemahan aja……saya takut mendahului Alloh dan RosulNYA,mending saya menjelaskan apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar berdasar penglihatan panca indra saya tanpa membawa makna dari Al qur’an,karena yang pantas menjabarkan isi dan makna yang terkandung dalam Al qur’an adalah nabi Mukhammad dan keturunannya,insya Alloh jika Imam kita Imam mahdi A.s telah diwujudkan untuk turun ke dunia ini,maka beliaulah sebagai cucu nabi mukhammad yang berhak untuk menerjamahkan arti dan makna yang terkandung dalam kitab Al qur’an,
untuk saat ini yang pasti bisa dipelajari didalam kajian al qur’an adalah ilmu tajwidnya,kita hanya bisa baca alqur’an doang gak boleh menerjemahkan sendiri,walau telah biasa menggunakan mantiq dan balaghoh,karena apabila kita terjemahkan maka pastilah kita akan panen dosa dari perbuatan kita untuk mengartikan isi kandungan dalam al qur’an,dan itu bisa disebut juga “lancang” belum diterangkan oleh nabi mukhammad dan keturunannya sudah berani beraninya menerangkan,klo misal ajaran terjemahan anda digunakan oleh masyarakat luas tentunya dosa orang yang mempelajari terjemahan makna al qur’an dosanya akan anda tanggung,klo turun temurun berapa kali lipat dosa yang anda tanggung
Mudah-mudahan dalam kajian ini kita (saya dan anda) bisa bercermin,masih perlukah kita belajar makrifat ………untuk sesuatu hal yang penting buat keyakinan untuk mengejar maqom(tingktan) daripada mengikuti sunnah Rosululloh saw
Nah jawabannya ada di hati anda sendiri,saya hanya kebagian menguraikan penjelasannya saja….bukan hak saya untuk memaksakan kehendak anda…
Pisss,….
Buat yang berkomentar silahkan ditambahin pendapatnya berdasar pengetahuan,jangan menjelek jelekkan postingan ini ,ini bukan diskusi tetapi argument yang gak perlu dibahas atau dihargai dengan sejuta pandangan berdasar pemikiran anda sendiri.
Klo gak suka lewati saja,anggap saja saya pengamen kampung yang anda tolak ketika mengamen di depan rumah anda.
Wassalamu alaikum
Mbah arifyanto